Sepanjang tahun pohon itu dikunjungi ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Bentuk pohon itu sama sekali tidak sedap dipandang mata.
Tingginya kurang dari 2 meter dengan batang agak pipih & melintir.
Hanya sebagian cabang ditumbuhi daun, sedang bagian lainnya gundul.
Pohon itu menjadi terkenal karena tumbuh di atas batu granit yang keras.
Tingginya sekitar 100 mtr di atas permukaan laut, menghadang langsung Samudera Pasifik yang anginnya keras mendera.
Tidak ada pohon lain yang tumbuh di sekitarnya, kecuali pohon itu.
Rupanya beberapa tahun lalu sebutir biji pohon terbawa angin, dan jatuh di celah batu granit yang ada tanahnya.
Benih itu kemudian tumbuh, tetapi setiap kali batang muncul keluar, langsung hancur diterpa angin Pacific yang kencang.
Terkadang pohon itu tumbuh agak besar, tapi badai kembali memporakporandakannya.
Sekalipun demikian, akarnya terus tumbuh menghunjam ke bawah mencapai tanah melewati poros-poros batu granit sambil menghisap mineral-mineral di sekitarnya.
Sementara itu batangnya tumbuh terus setelah berkali-kali dihancurkan angin kencang, makin lama makin kokoh & liat sampai akhirnya cukup kuat menahan terpaan badai, sekalipun bentuknya tidak karuan.
Oleh orang Amerika, pohon tersebut dianggap sebagai simbol ketegaran karena seakan-akan memberi pelajaran kepada umat manusia untuk tetap tabah & gigih dalam menghadapi berbagai cobaan & gelombang kehidupan.
Ada beberapa hal yang perlu dipahami.
Pertama, selama hidup, kita tidak bisa bebas dari masalah karena masalah adalah bagian dari kehidupan.
Kedua, masalah tidak selalu berdampak negatif, tetapi juga bisa positif.
Bila seseorang mampu mengatasi masalahnya dengan baik, maka selain meningkatkan ketegaran juga menjadikan lebih matang & dewasa.
Intinya adalah bagaimana menghadapi masalah dan mengatasinya, serta apakah seseorang dapat belajar dari pengalamannya.
Jika problem dihadapi dan berhasil diatasi, dibalik segala masalah ada hikmah yang bisa diambil.
Hikmah Pertama, adanya problem memberikan kesempatan kepada kita untuk membuktikan bahwa kita mampu mengatasinya.
Keberhasilan mengatasi masalah & bukan menghindarinya akan membuat diri kita menjadi lebih tegar dalam menghadapi berbagai masalah lain yang pasti suatu saat akan muncul.
Kepercayaan diri kita akan meningkat dan kita tidak lagi menjadi pengeluh yang cengeng.
Hikmah Kedua, mengalami getirnya problem memberi peluang untuk menentukan sikap, apakah akan tetap menjalani pola hidup yang sama atau beralih ke arah yang lebih benar & baik.
Sebagian besar penyebab timbulnya masalah adalah karena salah menentukan sikap dan tindakan.
Jadi sebenarnya selain memberi petunjuk bahwa kita telah salah langkah. Problem yang timbul juga memberi peluang untuk mengubah arah.
Ada sebuah kisah menarik.
Seorang pria yang bersahabat dengan orang-orang jahat, difitnah oleh teman-temannya sehingga masuk penjara selama bertahun-tahun.
Setelah keluar penjara, keluarganya menganjurkan supaya mencari mereka yang memfitnah dirinya dan mengajukan mereka ke pengadilan.
Tetapi pria itu menolak bahkan memaafkannya. Ia mengatakan bahwa musibah itu terjadi karena kesalahannya sendiri memilih teman-teman yang tidak baik.
Kejadian tragis itu malah memberi peluang baginya untuk memilih jalan hidup baru yang lebih baik.
Kemudian ia membuka lembaga pendidikan pribadi yang mengajarkan makna memaafkan.
Hikmah ketiga, dengan mengalami masalah, akan mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa hanya mengandalkan diri kita sendiri akan tetapi ada Sesuatu yang ilahi di luar diri kita yang lebih berkuasa.
Keyakinan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya & keyakinan bahwa di balik masalah ada hikmah yang bisa diambil merupakan sikap positif dan sehat.
Akhirnya, kalau kita sadar bahwa problem/masalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan selalu ada cara untuk mengatasinya serta selalu ada hikmah di balik masalah, maka kita tidak akan lari dari masalah.

salam sukses saya untuk anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar